Dua tahun yang lalu muncul keinginan saya untuk belajar jahit sendiri. Timbul tenggelam, keinginan itu semakin kuat karena melihat ada banyak baju, celana, sprei, dan sarung bantal yang robek di sana sini. Awalnya saya masih telaten menjahit robekan-robekan itu dengan jahit tangan, tapi lama kelamaan rasanya sungguh menguras waktu.
Nah, berbekal sedikit tabungan, saya pun bergegas membeli satu unit mesin jahit portable merk Singer. Dengan mesin jahit ini, semua robekan pun bisa dijahit dalam waktu yang singkat.
Lantas apa?
Mesin jahit pun menganggur dan berdebu. Kala itulah timbul keinginan untuk belajar menjahit sendiri mengingat mahalnya biaya kursus menjahit offline ataupun online.
Baca juga:
Ingin Belajar Jahit Otodidak? Siapkan Alat Jahit Pemula yang Paling Pokok
20 Istilah-istilah Menjahit untuk Memudahkan Proses Belajar Menjahit
Toko Perlengkapan Jahit Online di Tokopedia, Lengkap!
Langkah Awal Belajar Jahit Sendiri
Keterampilan jahit yang saya miliki barulah sebatas menjahit robekan-robekan kecil di celana, baju dan barang-barang berbahan kain lainnya. Ketika berniat lebih serius untuk belajar menjahit, maka langkah awal yang saya lakukan adalah belajar menjahit lurus. Benar-benar lurus.
Untuk belajar menjahit lurus, kalian bisa menggunakan potongan-potongan kain yang sudah tidak terpakai. Buat lipatan kecil di pinggiran kain, lalu jahit lurus mengikuti lipatan tersebut.
Untuk memudahkan, lipatan pada kain bisa disetrika terlebih dahulu barulah kemudian di jahiit. Jika jahitan masih belum lurus, jangan putus asa. Ulangi lagi!
Latihan menjahit lurus ini ternyata mengajarkan saja banyak hal. Pertama, melatih konsistensi pijakan kaki di foot controller (pedal injakan mesin jahit portable). Sebagai pemula, kadang saya menginjak pedal ini terlalu dalam. Akibatnya, mesin jahit melajut cepat sekali dan jahitan saya pun tak lurus lagi.
Ada kalanya rasa takut membuat injakan terlalu lembut sehingga jarum jahit hanya bergerak beberapa tusukan lalu berhenti. Semakin sering berlatih menjahit lurus, saya semakin bisa mengendalikan pedal injakan ini. Laju mesin jahit pun semakin tenang, tidak terlalu ngebut, tidak juga pelan dan jahitan saya pun lebih rapi.
Kedua, menjahit lurus melatih saya menjaga jarak jahit dengan tepat. Jarak yang dimaksud adalah jarak antara jahitan dan tepian kain. Sebagai pemula, ada kalanya jarak jahitan terlalu ketepi dan kadang terlalu jauh. Latihan terus menerus membuat jarak jahit semakin presisi.
Ketiga, menjahit lurus melatih kesabaran. Saya jadi tahu, bahwa kegiatan menjahit itu benar-benar membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Kesabaran diuji kala benang jahit tiba-tiba putus dan putus lagi. Sampai berkali-kali. Atau saat menjahit begitu lancar lalu tiba-tiba benang bawah habis. Huft…kalau sudah begini saya memilih istirahat dulu sebelum memulai kembali.
Apakah Menjahit Baju Itu Susah?
Nah, saat menjahit lurus sudah benar-benar dikuasai, barulah saya mulai membuat proyek menjahit yang pertama. Sedikit saran, sebaiknya pilih proyek yang benar-benar ingin kalian buat. Bukan karena tingkat kemudahan atau kesulitannya. Dengan memilih proyek yang sungguh-sungguh ingin dikerjakan, maka tak ada rasa malas! Apapun rintangannya pasti sanggup diterjang!
Tak tanggung-tanggung, proyek pertama saya adalah menjahit baju atasan untuk diri sendiri. Mulailah saya membaca lalu mempraktekkan cara membuat pola dasar atasan dan juga pola lengan.
Ingat, buatlah pola dengan benar sebab pola akan menentukan hasil jahitan yang akan didapat. Jika tahapan pembuatan pola sudah tidak benar, maka hasil akhirnya pun cenderung tak sesuai harapan.
Dari pengalaman saya, pembuatan pola membutuhkan waktu yang paling lama. Pola ini bisa dibuat di atas kertas koran atau kertas bekas yang disambung-sambung hingga diperoleh lebar sesuai kebutuhan.
Jangan menyerah jika harus mengulang membuat pola beberapa kali. Kelak jika sudah berhasil membuat pola dasar yang tepat, maka pola ini bisa dipakai berkali-kali.
Proyek pertama ini bisa saya selesaikan dalam waktu kurang dari 1 minggu. Menjahit baju ternyata tidaklah sesulit yang dibayangkan. Memang tantangan terbesar adalah saat menjahit lengan baju. Tapi dengan 3x pengulangan, lengan baju yang cantik dan rapi bisa saya selesaikan!
Dan sebagai pemula, baju yang berhasil saya buat tak jelek-jelek amat. Tak sekedar dikenakan di rumah, blouse simple tanpa kancing hasil proyek pertama ini berani saya kenakan untuk hang out lho!
Baca juga:
Pola Baju Gratis, Pola Baju Sederhana untuk Pemula
Pola Dasar Baju Wanita Dewasa, Lengkap Dengan Cara Mengukur Badan
Rumus Pola Lengan Baju untuk Pemula Lengkap Dengan Cara Memasang Lengan Baju
Apa Keuntungan Bisa Menjahit?
Keberhasilan proyek menjahit yang pertama tentu saja membuat saya percaya diri. Semangat untuk membuat proyek-proyek jahit selanjutnya muncul bertubi-tubi. Proyek yang kedua ini adalah membuat sprei dan sarung bantal untuk dipakai sendiri.
Mengingat masih dalam tahap belajar, saya pun berburu kain katun kiloan untuk bahan pembuatan sprei dan sarung bantal. Pertimbangannya, kain kiloan harganya cukup murah. Jika hasil jahitannya kurang memuaskan, setidaknya modal yang sudah saya keluarkan tidaklah terlalu banyak.
Proyek pembuatan sprei dan sarung bantal ini ternyata berjalan lancar. Tingkat kesulitannya masih di bawah proyek yang pertama. Bagian tersulitnya hanya pada saat pemasangan karet atau elastis di sudut-sudut sprei.
Pada jahitan sudut yang kedua, kesulitan itu pun terpecahkan dan pemasangan elastis pun bisa terselesaikan.
Tak disangka, total modal untuk membuat sprei dan sarung bantal ini terbilang sangat murah jika dibandingkan membeli jadi di toko. Inilah salah satu contoh keuntungan bisa menjahit yang semakin membuat saya bersemangat.
Baca juga:
Pola Sarung Bantal Mudah Tanpa Kancing dann Ritsleting!
Tutorial Menjahit Sprei, Lengkap Degan Pola Sprei!
Nah, bagi kalian yang ingin belajar jahit sendiri tak usaha ragu-ragu lagi. Modal yang terpenting adalah keinginan dan tekad yang kuat. Keberanian untuk mencoba-coba proyek jahit yang sulit juga diperlukan untuk meningkatkan kemampuan kalian. Ayo semangat!
Trackbacks/Pingbacks