Tak bisa dihindari, istilah-istilah menjahit akan muncul saat belajar menjahit secara otodidak ataupun ketika mengikuti kursus. Bila istilah-istilah tersebut dipahami, pastinya proses belajar menjahit menjadi lebih mudah. Istilah jahit menjahit juga dibutuhkan ketika Anda berinteraksi dalam grup-grup atau forum menjahit. Jadi, simak baik-baik ya.

Baca juga: Masalah Mesin Jahit dan Cara Perbaiki Mesin Jahit Sendiri

Istilah-istilah Menjahit yang Berkaitan Dengan Mesin Jahit

1. Spool (Sepul)

Bagian mesin jahit yang disebut spool ini berfungsi sebagai pengisi benang bawah. Letaknya di bagian dalam mesin jahit.

2. Sekoci

Terkait dengan spool, sekoci adalah tempat atau wadah untuk meletakkan spool. Selanjutnya sekoci dipasangkan di rumah sekoci.

spool dan sekoci

jarumjahit.com // spool dan sekoci

3. Dudukan Jarum

Tempat dipasangkannya jarum mesin jahit. Bagian yang disebut dudukan jarum ini akan bergerak naik dan turun saat mesin jahit digunakan.

4. Sepatu Mesin Jahit

Sepatu mesin jahit diperlukan untuk menahan dan mengatur kain. Sepatu mesin jahit bekerja dengan cara menjepit kain ketika menjahit. Sebelum mulai menjahit, naikkan terlebih dahulu tangkai pengait sepatu. Barulah kemudian letakkan kain untuk mengatur posisi kain sehingga kain terjepit antara sepatu mesin jahit dan gigi mesin.
Seperti halnya sepatu manusia, sepatu mesin jahit ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Contohnya saja sepatu mesin jahit untuk membuat lipatan jahit di tepi kain atau keliman, memasang lubang kancing, memasang resleting, hingga sepatu mesin jahit untuk memasang kancing.

Istilah-istilah Menjahit yang Berkaitan Jahitan

5. Kampuh (seam allowens)

Kampuh merupakan tambahan kain untuk menyambung jahitan, lebarnya sekitar 1,5cm hingga 2cm. Kampuh diletakkan antara garis jahitan hingga tepi potongan (pola) kain.

6. Kupnat (darts)

Kupnat adalah lipatan pada pakaian yang biasanya dijahit membujur pada pinggang. Tujuannya agar jahitan mengikuti bentuk tubuh.

7. Finishing tepi busana (finish seam)

Jika bagian-bagian kain sudah dijahit, maka selanjutnya perlu dilakukan penyelesaian pada kampuh. Tujuannya agar serat-serat kain tidak terburai. Ada beragam metode yang bisa diterapkan pada kampuh terbuka seperti diobras, setik kecil (turn under seam finish/ a clean finish seam), stik balik (franch seam), , tusuk feston, digunting model zig zag dan lain sebagainya.

8. Keliman (hem)

Proses penyelesaian jahitan bagian tepi yang terdapat di bagian bawah. Contohnya bagian bawah rok, pinggiran bawah blouse, pinggiran bawah kemeja, ujung lengan baju dan juga bagian bawah celana. Ada beragam metode keliman, misalnya saja dilipat 2 kali kemudian dijahit, diobras lalu dilipat dan dijahit, dijahit tangan (soom), dineci (wolsum), dipotong dengan gunting zig zag, dijahit dengan bias tape atau kain serong dan lain sebagainya.

9. Rampel atau kerutan (gather)

Kerutan-kerutan yang sengaja dibuat pada kain. Misalanya saja kerutan di ujung tangan, kerutan pada pinggang dan lain sebagainya.

10. Bisban, kain serong (bindding)

Pita yang dipakai pada tepian kain atau finishing bagian tepi jahitan. Bisban terbuat dari kain yang dipotong bias atau serong atau serat kain membentuk sudut 45 derajat.

11. Ban pinggang (waistband)

Ban pinggang adalah bagian yang terdapat pada rok dan celana. Bagian ini berfungsi untuk mengapit garis pinggang. Tujuannya supaya rok atau celana tampak rapi dan nyaman dipakai. Ban pinggang dibuat dari kain yang bagian dalamnya ditambahkan kain keras agar bentuknya lebih kokoh.

12. Jelujur (baste)

Jelujur adalah salah satu teknik jahit tangan. Jelujur bisa juga dilakukan dengan mesin jahit yang memiliki fasilitas atau mode baste. Pada teknik jahitan ini, jarak tusukan jahitan jauh dan longgar. Umumnya dipakai untuk jahitan sementara atau untuk membuat kerut pada kain.

13. Teknik lapisan singkap atau depun (facing)

Teknik penyelesaian tepi busana dengan menambahkan pinggiran kain menggunakan kain lain. Kain ini dipotong sama dengan bentuk kain yang hendak dilapisi. Lebar depun antara 3 – 4 Cm, atau sesuai keinginan. Kain diletak di bagian dalam sehingga tidak terlihat dari luar. Teknik ini biasanya diterapkan pada bagian leher dan lubang lengan.

14. Serip

Mirip depun, bedanya hasil lapisan menghadap ke luar. Tak hanya berfungsi untuk menyelesaikan tepian busana, serip berfungsi pula sebagai untuk hiasan atau variasi. Sebagai hiasan atau variasi, bahan kain bisa menggunakan bahan kain dan warna yang berbeda. Serip biasanya diterapkan pada garis leher, kerung lengan, ujung lengan ataupun pinggir dan bawah rok.

Istilah-istilah Menjahit yang Berkaitan Kain

15. Kain lapisan dalam (interfacing)

Kain yang digunakan sebagai lapisan dalam atau bahan pelapis busana pada bagian-bagian tertentu. Kain pelapis ini ada yang tebal dan ada pula yang tipis. Kain pelapis yang tebal dipakai sebagai pengeras pinggang dan kerah. Kain pelapis yang tipis digunakan pada bagian saku, depun leher, kerah, manset, bagian kancing dan bagian belahan. Khusus kain pelapis yang memiliki lem, untuk merekatkannya cukup dengan menggunakan setrika hangat.

16. Furing, bahan pelapis (lining)

Bahan pelapis ini dipakai untuk menutupi bagian dalam pakaian. Fungsinya untuk memberikan rasa nyaman, hangat dan halus saat bersentuhan dengan kulit. Selain itu, bahan pelapis ini juga memberikan efek siluet yang sesuai dengan tubuh.

17. Tepi kain (selvedge)

Dalam proses produksi kain di pabrik, tepi kain adalah sisi kain penyelesaian yang dibuat lebih rapi dan serat benangnya tidak mudah terurai. Pada bagian ini biasanya dituliskan kode merk atau motif.

tepi kain

weallsew.com // Tepi kain

18. Bagian baik dan bagian buruk kain (right and wrong sides of fabric)

Sebagian besar kain dirancang dengan dua sisi yakni sisi yang “terlihat” (bagian baik) dan “tak terlihat” (bagian buruk). Setiap sisi mempunyai warna dan tekstur yang berbeda.

Istilah-istilah Menjahit yang Berkaitan Pola

19. Pola dasar pakaian

Pola dasar pakaian adalah pola sederhana pakaian yang belum memiliki model atau variasi. Pola dasar biasanya dibuat dengan ukuran badan pemakai atau mengacu pada ukuran standar badan untuk pria, wanita dan anak-anak.

20. Pecah pola, pecah model (pattern drafting)

Tahapan memecah pola dasar menjadi pola lain yang dengan model busana yang diinginkan. Tahapan ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan lipit, memotong, menyambung, memanjangkan, memendekkan, menambahkan ukuran, atau mengurangi ukuran di bagian tertentu pada pola dasar.

pola pakaian

freepik.com // Pola Pakaian

Nah, dalam proses belajar menjahit, bukan tak mungkin Anda akan bertemu dengan istilah-istilah menjahit ini. Dengan memahami maknanya, diharapkan proses belajar menjadi lebih mudah. Semangat belajar jahit!