Operasi Lasik Adalah Solusi Untuk Terbebas Dari Kacamata? Cek Faktanya!

Bagi mereka yang berkacamata atau menggunakan lensa kontak, lasik menjadi salah satu impian agar terbebas dari kacamata maupun lensa kontak. Operasi lasik mata adalah tindakan yang bisa membantu mengatas beberapa gangguan penglihatan. Nah, dalam artikel ini, kalian bisa mengetahui segala hal tentang LASIK mulai dari pengertian hingga persiapan operasi lasik mata.

Mengenal Lasik

Operasi laser in-situ keratomileusis atau operasi lasik adalah suatu tindakan medis yang dilakukan untuk memperbaiki adanya gangguan penglihatan astigmatisme, rabun jauh dan rabun dekat.

Operasi lasik memiliki tujuan mengoreksi penglihatan dengan membentuk kembali kornea mata. Setelah tindakan ini diharapkan kornea mata kembali jernih. Cahaya pun bisa kembali terfokus pada retina yang berada di bagian belakang mata.

Sejarah Lasik

Di dunia kesehatan, operasi lasik mata bukanlah hal yang baru lagi. Tindakan ini telah dilakukan selama lebih dari 25 tahun. Hasilnya, tak kurang dari 96% penderita gangguan penglihatan berhasil mendapatkan perbaikan penglihatan seperti yang diharapkan.

Sejarah lasik tak bisa dilepaskan dari percobaan Excimer Laser pertama yang dilakukan FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat yang dimulai pada tahun 1989.

Kala itu, laser digunakan untuk mengubah bentuk permukaan kornea yang awalnya dikenal sebagai Photorefractive Keratotomy. Kemudian konsep lasik diperkenalkan di tahun 1992 oleh Dr. Pallikaris.

Dr. Pallikaris menyampaikan teori keuntungan pemakaian Photorefractive Keratotomy setelah dibuat suatu lapisanpermukaan penutup atau flap. Gabungan Photorefractive Keratotomy dan flap inilah yang lantas dikenal sebagai Lasik.

Syarat Lasik

Seperti tindakan medis lainnya, operasi lasik adalah tindakan medis yang hanya bisa dilakukan dengan syarat-syarat tertentu. Sejumlah syarat ini wajib diperhatikan agar tindakan lasik berjalan lancar dengan hasil yang optimal.

• Usia di atas 18 tahun. Usia menjadi syarat penting karena di atas usia 18 tahun ini, ukuran bola mata dan kelainan refraksi tak mengalami banyak perubahan.
• Tidak sedang hamil dan menyusui. Pada ibu hamil dan menyusui, tingkat kelainan refraksi tidak stabil atau dapat berubah-ubah.
• Selama dua tahun terakhir, ukuran kacamata tak berubah lebih dari 0.50 D.
• Ukuran pupil normal. Ukuran pupil yang terlalu besar bisa memicu mata sensitif pada cahaya. Kondisi ini tentu berbahaya, terutama ketika berkendara di waktu malam.
• Kondisi mata tidak kering. Mata kering bisa memicu terjadinya radang, iritasi, infeksi, dan luka.
• Bukan penderita katarak atau kelainan di bagian mata depan. Sebab lasik tidak cocok untuk kedua kondisi tersebut.
• Tidak memiliki kornea yang tipis. Ketika operasi mata minus tinggi dilakukan, maka akan dilakukan pengikisan pada kornea mata. Karena itu jika kornea terlalu tipis, tindakan pengikisan akan memberi efek tidak baik.

Persiapan Operasi Lasik

Operasi lasik adalah tindakan medis yang membutuhkan persiapan matang. Persiapan yang dilakukan mulai dari persiapan sebelum operasi, ketika operasi dan pasca operasi lasik.

Persiapan Sebelum Operasi Lasik

Sebelum tindakan operasi lasik, pasien harus melakukan sesi konsultasi dengan ahli bedah mata. Sesi konsultasi ini perlu dilakukan terkait dengan prosedur tindakan medis yang dilakukan ketika dan setelah lasik.

Dalam sesi konsultas ini pula, pasien wajiba menyampaikan riwayat kesehatan yakni kesehatan terkini, termasuk jika ada obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan mata lengkap, mulai dari pengukuran ketebalan kornea, refraksi hingga tekanan mata.

Jika seluruh tahapan persiapan sebelum operasi lasik telah dolakukan, maka barulah pasien bisa membuat jadwal untuk operasi lasik.

Persiapan Saat Operasi Lasik

Pada hari tindakan operasi lasik yang telah dijadwalkan, pasiem umumnya diperbolehkan makan makanan ringan dan diminta untuk mengkonsumsi semua obat-obatan yang sudah diresepkan.

Hindari memakai riasan mata dan pastikan kondisi tubuh benar-benar dalam kondisi sehat. Keseluruhan proses operasi lasik umumnya berlangsung cukup singkat yakni hanya sekitar 15-20 menit saja.

Pasca Operasi Lasik

Sesudah operasi lasik, umumnya mata akan kering dan tak nyaman. Tak perlu kuatir, dokter biasanya telah mengantisipasi kondisi ini dengan meresepkan obat tetes mata khusus. Fungsinya tak lain untuk mencegah infeksi dan pembengkakan.

Selain mata kering, tak sedikit pula pasien yang merasakan mata panas dan pandangan kabur sesaat. Tapi tak berlangsung lama, biasanya kondisi ini sembuh dalam hitungan hari saja.

Namun pastikan untuk berkonsultasi ke dokter jika efek samping pasca operasi lasik bertahan cukup lama. Lakukan kontrol ke dokter agar apapun perubahan pasca operasi lasik bisa diketahui oleh dokter.

Selain kembali kontrol, pasca lasik pasien juga disarankan untuk tidak berenang atau memakai bak mandi dengan air panas selama dua minggu pasca operasi lasik.

Kesimpulan

Operasi lasik adalah tindakan medis yang mampu mengkoreksi secara akurat adanya gangguan penglihatan myopia (rabun jauh), hyperopia (rabun dekat), dan astigmatism. Prosedur lasik terbilang cepat dan biasanya tidak sakit.

FAQs

+ Apakah operasi lasik aman dilakukan?

Lebih dari 40 juta operasi lasik dilakukan di seluruh dunia. Sampai saat ini, tingkat kepuasan pasien mencapai 96%. Dengan kata lain, prosedur lasik aman untuk dilakukan.

+ Berapa lama operasi lasik dilakukan?

Operasi lasik tidak berlangsung lama, hanya sekitar 15-20 menit saja.

+ Apakah operasi lasik menyakitkan?

Sejumlah persiapan dilakukan menjelang dan pasca operasi lasik agar tindakan ini berjalan dengan lancar. Tetes mata umumnya dipakai untuk membius mata dan membuat pasien nyaman selama tindakan lasik dilakukan.

+ Apakah semua penderita gangguan penglihatan bisa menjalankan lasik?

Tidak. Ada sejumlah persyaratan dan kondisi untuk pasien yang ingin melakukan lasik. Sebaiknya lakukan konsultasi di klinik atau dokter yang menangani lasik.

+ Apakah setelah lasik, bebas kacamata dan lensa kontak?

Ya. Lasik bertujuan mengoreksi penglihatan sehingga pasien bisa melihat dengan jelas tanpa kacamata ataupun lensa kontak.

 

Referensi:

Halodoc.com

Kompas.com