Katarak mata kerap dikaitkan dengan mereka yang sudah lanjut usia. Nyatanya, katarak mata juga bisa menimpa anak-anak lho! Nah, apa sih penyebab katarak mata pada anak? Dan pula bagaimana gejalanya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Apa Itu Katarak Mata?
Dilansir dari Halodoc, katarak mata adalah penyakit mata yang berkembang perlahan-lahan. Lensa mata menjadi keruh, berawan dan menjadi semakin keruh.
Awalnya kondisi ini tidak terasa mengganggu, namun semakin lama aktivitas sehari-hari penderitanya akan terganggu. Misalnya saja sulit membaca, menyetir dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Tentu saja katarak pada mata tak boleh dibiarkan begitu saja. Hasil survei RAAB (Rapid Assessment of Avoidable Blindness) yang dilakukan di 15 provinsi di Indonesia dengan sasaran lansia berusia 50 tahun ke atas menunjukkan bahwa kebutaan mencapai angka 3%. Dan katarak mata menjadi penyebab kebutaan terbesar yakni sebesar 81%.
Baca juga: Operasi Lasik Adalah Solusi Untuk Terbebas Dari Kacamata? Cek Faktanya!
Penyebab Katarak Mata Pada Orang Dewasa
Pada orang dewasa, salah satu penyebab katarak pada mata yang sering ditemukan adalah faktor bertambahnya usia atau penuaan.
Healthinaging menyebut satu dari lima orang atau 20% orang di atas usia 65 tahun mengalami katarak mata. Dengan kata lain, faktor penuaan memang menjadi pemicu katarak mata terbesar.
Selain usia, penyebab lain yang meningkatkan resiko katarak mata pada orang dewasa yang perlu diwaspadai antara lain kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, penyakit diabetes dan paparan cahaya matahari akibat perlindungan yang kurang.
Penyebab Katarak Mata Pada Anak
Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa katarak mata hanya bisa menimpa orang dewasa saja. Padahal anak-anak juga mengalaminya.
Sedikit berbeda dengan orang dewasa, katarak mata pada anak disebabkan sejumlah faktor.
- Infeksi yang diperoleh anak dari sang ibu selama masa kehamilan, misalnya saja cacar air dan rubella
- Kondisi genetik khusus, contohnya DS (Down’s Syndrome)
- Kelanan genetik yang didapat anak dari orangtua sehingga lensa mata tak berkembang dengan baik
- Diabetes
- Efek samping pemakaian steroid
- Cedera, misalnya terbentur bola, terkena percikan kembang api, terkena serpihan benda tajam
- Komplikasi penyakit mata seperti glukoma
- Penyakit lain, misalnya rematik (rheumatoid arthritis).
Gejala Katarak Mata Pada Anak
Pada anak-anak yang berusia masih sangat muda, cukup sulit mengenali gejala-gejala katarak.
Tetapi biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan rutin dalam kurun waktu 72 jam pasca kelahiran. Selain itu, bayi juga disarankan untuk melakukan cek ulang ketika telah berusia 6-8 minggu.
Namun begitu, katarak bisa saja muncul sesudah pengecekan ini. Dengan kata lain, tidak terdeteksi sejak dini.
Nah, ada sejumlah gejala katarak mata pada anak yang sebaiknya diwaspadai.
- Keluhan munculnya lingkaran cahaya di sekitaran objek yang dilihat anak
- Keluhan penglihatan yang menjadi buram atau kabut
- Keluhan kesulitan ketika melihat
- Jika disinari dengan menggunakan senter akan tampak pupil yang memutih
- Mata bergerak dengan irama yang tak bisa dikendalikan atau biasa dikenal dengan istilah nystagmus. Misalnya saja mata bergerak naik turun, bolak balik, berputar hingga campuran dari gerakan-gerakan tersebut
- Posisi mata yang tidak sejajar atau tidak berada pada posisi yang benar
- Ketika melihat lampu yang menyala, anak akan mengeluhkan cahaya yang terlalu terang atau silau.
Perawatan Katarak Pada Anak
Ketika gejala-gejala katarak pada anak sudah terlihat dan semakin mengganggu, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis mata atau klinik mata.
Katarak mata pada anak yang dibiarkan saja bisa menghambat dan bahkan menghentikan perkembangan penglihatan normal.
Biasanya tindakan pembedahan diperlukan untuk mengangkat lensa mata yang terkena katarak.
Dalam tindakan pembedahan, lensa yang terkena katarak kadang-kadang bisa diganti dengan lensa buatan.
Namun umumnya, anak-anak akan memakai kacamata atau lensa kotak pasca tindakan pengambilan lensa yang terkena katarak.
Para orangtua tak perlu kuatir, banyak kok anak-anak dengan katarak yang mampu hidup normal.
Kesimpulan
Katarak mata tak hanya bisa dialami oleh orang dewasa atau lansia saja. Anak-anak pun bisa saja mengalami katarak mata.
Untuk itu para orangtua wajib mengenali penyebab dan gejala-gejala katarak anak agar anak segera bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
FAQs
+ Siapa saja yang bisa mengalami katarak mata?
Katarak mata bisa dialami siapa saja tak hanya lansia. Orang dewasa hingga anak-anak yang berusia masih sangat muda pun memiliki resiko terkena katarak mata.
+ Apa penyebab katarak mata yang paling umum?
Pemicu katarak yang paling umum ditemukan adalah penuaan dan juga trauma yang memicu perubahan di jaringan mata.
+ Apa pencetus katarak pada anak-anak?
Dalam banyak kasus katarak anak, penyebabnya tidak diketahui dengan pasti. Namun ada sejumlah kemungkinan yang memicu mulai dari faktor genetik, infeksi saat dalam kandungan, cedera, diabeter, dan sejumlah penyakit.
+ Apa gejala katarak pada mata anak?
Salah satu gejala katarak pada mata adalah munculnya bercak keruh pada lensa mata yang semakin parah sehingga anak mengalami gangguan penglihatan.
+ Apakah anak dengan katarak mata bisa hidup normal?
Tentu saja bisa. Dengan penanganan yang tepat, anak penderita katarak bisa hidup normal.
Trackbacks/Pingbacks