Teman-teman sudah pernah ke Kota Ambon?
Belum lama ini, Kota Ambon punya landmark baru lho! Sebuah jembatan kabel pancang dengan panjang 1.140 meter. Jembatan yang diberi nama Jembatan Merah Putih ini terbagi menjadi tiga bagian yakni Jembatan Pendekat di sisi Desa Galala atau sisi selatan sepanjang 320 meter, Jembatan Pendekat di sisi Desa Poka atau di sisi utara sepanjang 520 meter dan Jembatan Utama sepanjang 300 meter.
Jembatan ini memperpendek jarak dan waktu tempuh berkendara dari Kota Ambon menuju ke Bandara Pattimura dan sebaliknya sehingga mengurangi biaya operasional kendaraan. Sebelum Jembatan Merah Putih dibangun, masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya harus menempuh jarak tak kurang dari 35 Km dengan waktu tempuh sekitar 60 menit memutari Teluk Ambon untuk sampai ke Bandara Pattimura. Pilihan lainnya adalah dengan memanfaatkan kapal penyeberangan.
Berbeda dari jembatan pada umumnya, pembangunan jembatan terpanjang di wilayah Timur Indonesia ini terbilang cukup menantang. Pasalnya, kawasan Pulau Ambon merupakan kawasan yang rawan gempa tektonik. Karena itulah, kontruksi jembatan menggunakan sistem beruji kabel (cable stayed) dengan jarak antara pilon 150 meter. Material-material pendukungnya pun merupakan material-material pilihan yang menjamin jembatan tetap kokoh dan kuat hingga puluhan tahun mendatang. Salah satunya Semen Tonasa!
Yuk, Kenalan Dulu Dengan Semen Tonasa
Bagi masyarakat di wilayah Timur Indonesia yang meliputi Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua, Semen Tonasa adalah kebanggaan sekaligus andalan untuk menghasilkan bangunan yang kokoh dan kuat.
PT. Semen Tonasa tercatat sebagai produsen semen terbesar di wilayah Timur Indonesia. Berlokasi sekitar 68 Km dari Kota Makassar, pabrik Semen Tonasa menempati lahan tak kurang dari 1.571 hektar di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Perseroan yang diresmikan pada 1968 ini memiliki empat unit pabrik dengan kapasitas terpasang mendekati angka 6 juta ton per tahun.
Memanfaatkan bahan baku yang melimpah di sekitarnya, perseroan ini diprediksi mampu terus beroperasi dan memenuhi kebutuhan semen hingga beberapa puluh tahun ke depan. Dengan slogan “Kokoh, Kuat, Terpercaya”, Semen Tonasa benar-benar menawarkan semen berkualitas untuk beragam keperluan pembangunan yang sedang gencar dilakukan di wilayah Timur Indonesia.
Semen Tonasa PCC
Portland Composite Cement (PCC) atau Semen Portland Komposit yang diproduksi PT. Semen Tonasa merupakan material peningkat hidrolis yang dihasilkan dari penggilingan bersama terak semen Portland dan gipsum serta satu atau lebih bahan anorganik.
Semen Tonasa PPC digunakan secara luas sebagai bahan pengikat konstruksi beton umum, beton pra cetak, pasangan batu bata, beton pra tekan, plesteran, paving block, acian dan sejumlah kegunaan lainnya. Karakteristik Semen Tonasa PCC ini mudah dikerjakan, suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak, kedap air, permukaan bangunan jadi lebih rata dan halus, serta tahan sulfat berkat kandungan limestone filter yang membentuk lapisan tipis yang melapisi permukaan semen.
Semen Tonasa PPC
PT. Semen Tonasa juga memproduksi Portland Pozzolan Cement (PPC) atau semen Portland Pozzolan. Semen Tonasa PPC ini adalah semen hidrolis dari campuran homogen antara semen Portland dan pozzolan halus. Semen ini dihasilkan dengan menggiling klinker semen Portland dan pozzolan berbarengan, atau dengan mencampur bubuk Semen Portland dan pozzolan. Adapun kadar pozzoland sebanyak 15% hingga 40% dari massa Semen Portland Pozzolan.
Semen Tonasa PPC lebih banyak dipakai untuk konstruksi beton atau bangunan-bangunan yang memerlukan panas hidrasi dan suhu beton rendah. Misalnya saja RAFT Foundation, bendungan, atau konstruksi bangunan tepi pantai dengan kondisi garam agresif. Semen Tonasa PPC ini juga tahan sulfat.
Semen Tonasa OPC
Semen Tonasa OPC (Ordinary Portland Cement) atau lebih populer disebut Semen Type 1 yang diproduksi dengan menggiling terak dan gipsum. Semen Tonasa OPC telah memenuhi syarat SNI 2049-2015 Jenis I dan ASTM C150-2004 Tipe I. Semen ini punya kekuatan dan workable yang sangat tinggi.
Semen Tonasa OPC direkomendasikan untuk bangunan-bangunan dengan kekuatan tekanan tinggi. Contohnya saja bangunan bertingkat tinggi, perumahan, jalan raya, jembatan, landasan pacu atau landasan bandar udara, beton pratekan, bendungan, saluran irigasi, dan beragam elemen bangunan seperti genteng, batako, paving block, roster dan elemen sejenis lainnya.
Bagaimana Semen Tonasa Diproduksi?
Demi memperoleh bangunan yang kokoh dan kuat, Semen Tonasa sangat memperhatikan kualitas semen yang dihasilkan. Mengedepankan kualitas, seluruh kegiatan operasional PT. Semen Tonasa diupayakan memenuhi persyaratan mutu ISO 9001. Mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi semen hingga produk akhir.
Dalam hal ini, konsistensi PT. Semen Tonasa tak perlu diragukan lagi. Buktinya, sejak tahun 1996 perusahaan semen ini sudah memperoleh pengakuan Internasional atas Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan. PT. Semen Tonasa telah mengantongi sertifikat ISO 9001:2008.
Sedangkan untuk produk Semen Tonasa, perusahaan ini telah memenuhi standar SNI. Semen Portland jenis I diproduksi sesuai standar SNI-15-2049-2004 dan produk semen Portland (PCC) diproduksi sesuai SNI-15-0302-2004.
Nah, untuk menghasilkan semen yang berkualitas, setidaknya ada 7 tahapan dalam proses produksi Semen Tonasa. Penasaran seperti apa tahapannya? Yuk, simak di sini!
Mempersiapkan Bahan Baku Dari Alam
Dalam proses produksi semen, bahan baku utama yang dibutuhkan berupa batu kapur dan tanah liat. Bahan baku utama ini diambil dari alam melalui proses penambangan. Batu kapur dan tanah liat hasil galian selanjutnya ditampung pada tempat penyimpanan.
Penggilingan Bahan Baku
Selanjutnya bahan baku batu kapur dan tanah liat ini dihaluskan dengan menggunakan limestone crusher dan clay crusher sehingga menjadi ukuran yang lebih kecil. Kemudian hasilnya ditumpuk berbentuk pile.
Raw Mill
Pada tahapan Raw Mill ini terdapat 4 proses yaitu mix pile (campuran clay dan batu kapur), limestone pile, silica snda dan copper slag. Masing-masing pile mempunyai output sendiri yang sudah dibuat komposisinya dan dicampur menjadi satu.
Pemanasan Awal
Seluruh material selanjutnya masuk ke tahapan preheater atau pemanasan awal . Proses pemanasan awal dilakukan dengan suhu mencapai 500 derajat Celcius.
Pembentukan Clinker
Setelah melalui tahapan pemanasan awal, material bahan baku semen kemudian dibakar lagi dengan menggunakan rotary klin pada suhu sekitar 1400 derajat celcius. Hasilnya, diperoleh output pembakaran berupa lava yang mengalir. Sampai di sini, outpun tersebut akan didinginkan dengan menggunakan clicker cooler. Proses pendinginan ini dilakukan secara mendadak sehingga menghasilkan output berbentuk granular yang dikenal dengan sebutan clinker atau terak.
Penggilingan Clinker
Pada tahapan ini, clinker atau terak digiling lalu dicampurkan dengan bahan-bahan koreksi misalnya pozzolon atau gipsum di Finish mill. Output yang dihasilkan berupa serbuk semen.
Pengantongan Semen
Inilah tahapan akhir proses produksi Semen Tonasa. Semen dimasukkan dalam mesin packer tank yang menjalankan fungsi pengepakan dan penimbangan. Semen dikemas dalam bentuk semen zak 40 Kg dan 50 Kg, big bag maupun semen curah untuk selanjutnya didistribusikan ke berbagai wilayah di Timur Indonesia baik melalui jalur darat maupun jalur laut.
Semen Tonasa, 54 Tahun Berkontribusi untuk Negeri
Jembatan Merah Putih yang berdiri megah melintasi Kota Ambon hanyalah salah satu mahakarya Semen Tonasa. Lebih luas lagi, Semen Tonasa telah banyak berkontribusi dalam menyediakan material semen yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur di kawasan Timur Indonesia dan sekitarnya, serta sederet kontribusi lainnya. Mau tahu apa saja kontribusi Semen Tonasa untuk negeri?
Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia
Kualitas Semen Tonasa memang tak perlu diragukan lagi. Berpengalaman puluhan tahun sejak tahun 1960 telah membuat Semen Tonasa dipercaya untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang sedang gencar-gencarnya dilakukan di kawasan Timur Indonesia.
Tercatat sejumlah infrastruktur yang didukung penuh oleh Semen Tonasa, selain Jembatan Merah Putih yang membanggakan Kota Ambon. Contohnya saja Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sebagai bandara terbesar di kawasan Indonesia Timur mulai dari terminal, landasan pacu (runway), taxiway, dan tempat parkir pesawat (apron) juga dibangun menggunakan Semen Tonasa.
Sedangkan di Kabupaten Pangkep, hampir setiap jalan desa program pemerintah menggunakan Semen Tonasa. Selain itu, jalanan beton sepanjang 155 km di poros Trans Sulawesi Makassar-Parepare juga menjadi salah satu contoh kecil kontribusi Semen Tonasa dalam pembangunan jalur transportasi darat.
Semen Tonasa juga turut mendukung Pembangunan Makassar New Port (MPN), terminal pelabuhan di Bitung, Pantolan, Kendari New Port, Tarakan, Ambon, Kariangau, Sorong, Marauke, Ternate hingga Manokwari.
Tak hanya itu saja, Semen Tonasa juga bekerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar dalam pembangunan tapal batas wilayah kecamatan. Pembangunan tapal batas ini dilakukan di 14 Kecamatan se-Kota Makassar.
Beragam fasilitas umum di Kawasan Timur Indonesia juga dibangun menggunakan Semen Tonasa, mulai dari Masjid Almarkaz al Islami, masjid terapung, Monumen Mandala dan Fort Roterdam, kampus Universitas Negeri Makassar termasuk perumahan-perumahan.
Pemakaian Bahan Bakar Alternatif yang Lebih Ramah Lingkungan
Seperti dua sisi mata uang, dibalik besarnya manfaat semen bagi manusia rupanya tersimpan pula dampak negatif yang merusak lingkungan. Menurut lembaga penelitian Chatham House, semen bertanggung jawab terhadap 4% hingga 8% emisi karbon.
Pada proses produksi semen, temen-teman bisa melihat bahan bakar yang dibutuhkan mulai dari proses penambangan bahan baku, penggilingan, pemanasan hingga pengantongan. Adapun bahan bakar yang paling umum dipakai dalam industri semen antara lain batubara, gas alam, dan kokas minyak bumi (petroleum coke).
Penggunaan bahan bakar inilah yang menyumbangkan emisi karbon cukup besar yakni sekitar 30% dari total emisi karbon yang dihasilkan keseluruhan. Selain penggunaan bahan bakar, proses kalsinasi dalam pembentukan clinker turut menyumbang emisi karbon yang lebih besar yakni sekitar 70%.
Apa sih emisi karbon itu?
Emisi karbon ialah gas yang dihasilkan dari pembakaran senyawa yang mengandung karbon. Contohnya saja CO2, bensin, gas LPG, solar dan bahan bakar lainnya.
Teman-teman tentu merasakan, beberapa tahun terakhir ini suhu terasa lebih panas ‘kan? Suhu ekstrim ini tak hanya membakar kulit tetapi juga memicu kebakaran hutan yang meluas dengan cepat. Cuaca pun menjadi sulit ditebak. Di satu wilayah kemarau terjadi berkepanjangan, sebaliknya di wilayah lainnya hujan tak kunjung henti hingga menyebabkan banjir. Inilah segelintir dampak emisi karbon.
Pengurangan emisi karbon pun telah menjadi perhatian dunia.
Di Indonesia, sejak 2010 hingga 2020 tercatat bahwa industri semen nasional telah berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 11,6% atau sebesar 6 juta ton. PT. Semen Tonasa sebagai salah satu produsen semen di tanah air turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon ini.
PT. Semen Tonasa mengurangi emisi CO2 dengan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar alternatif dan mengurangi pemakaian batubara. Sekam padi dan cangkang mete menjadi altenatif bahan bakar yang pemanfaatannya telah mencapai 2,5% di tahun 2010 dan di tahun 2011 meningkat jadi 6,8%. Rencananya, pemakaian bahan bakar alternatif yang dikumpulkan dari daerah sekitar pabrik Semen Tonasa ini akan dioptimalkan hingga 30% hingga produksi Semen Tonasa semakin ramah lingkungan.
Selain penggunaan bahan bakar alternatif, Semen Tonasa juga melakukan program efisiensi energi dengan menurunkan temperatur top preheater, efisiensi pemakaian panas untuk area kiln dan cooler, pemakaian high momentum burner, penggunaan solar panel, sistem coal unloading and mixing, dan sejumlah program lainnya.
Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Masalah pokok yang muncul di kawasan bekas tambang umumnya berupa perubahan lingkungan. Mulai dari perubahan air tanah, air permukaan, topografi tanah, gangguan kehidupan floradan fauna hingga menurunnya produktivitas tanah akibat kawasan yang menjadi tandus. Untuk itulah diperlukan upaya reklamasi agar erosi tidak terjadi dan lahan menjadi lebih produktif.
Sebagai bentuk tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung Sustainability Development Goals serta industri yang berpegang pada prinsip Environmental, Social and Governance (ESG), PT. Semen Tonasa berkomitmen melakukan reklamasi pada lahan-lahan bekas tambang.
Sebanyak 1.256 bibit pohon ditanam untuk reklamasi batu kapur seluas 1,13 Ha, 478 bibit pohon untuk reklamasi tanah liat Tonasa seluas 0,43 Ha, 1.122 bibit pohon untuk reklamasi tanah liat Bontoa seluas 1,01 Ha, 211 bibit pohon untuk reklamasi tanah liat Paccola seluas 0,19 Ha dan 144 bibit pohon untuk reklamasi tanah liat Bulu Tellue seluas 0,33 Ha. Selain itu, di tahun 2022 juga direncanakan penambahan 520 bibit pohon baru untuk penghijauan kawasan sekitar perusahaan seluas 2 Ha.
Tentu saja upaya penanaman bibit-bibit pohon ini diikuti pula dengan perawatan, pemupukan dan pengairan untuk memastikan proses reklamasi berjalan sesuai rencana.
Peduli Ekosistem Laut
Tak hanya peduli pada ekosistem darat, Semen Tonasa juga berkontribusi pada ekosistem laut di dekatnya. Di awal Oktober 2022, Semen Tonasa bersama pemerintah Kabupaten Pangkep, Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan masyarakat mengadakan penanaman 15.000 mangrove di tiga pulau yakni Pulau Polewali, Pulau Laiya dan Pulau Karangrang sekaligus pembersihkan kawasan pantai dari sampah plastik.
Bukan kali pertama, kegiatan peduli ekosistem laut ini rupanya sudah dilakukan sejak tahun 2015 lho. Jadi total sudah ada 150.000 mangrove yang ditanam di pesisir pantai dan sejumlah pulau di Kabupaten Pangkep. Kegiatan ini menjadi kontribusi nyata Semen Tonasa untuk mencegah abrasi di kawasan kepulauan, menjaga kualitas air sekaligus melestarikan flora dan fauna untuk masa depan.
Menyediakan Lapangan Pekerjaan untuk Tenaga Kerja Lokal
Bagi Semen Tonasa, keberadaannya harus berdampak positif bagi warga sekitar. Berkontribusi untuk masyarakat sekitar bukan lagi sekedar menjalankan tanggung jawab melainkan sudah menjadi bagian dari misi perusahaan. Salah satu bentuk kontribusi perusahaan semen ini adalah dengan menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja lokal.
Sebanyak 85% karyawan Semen Tonasa berasal dari Pangkep, lokasi perusahaan berdiri. Jumlah ini terhitung lebih besar lagi jika ditambahkan dengan penyerapan tenaga kerja pada perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan Semen Tonasa dan tenaga keamanan.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Semen Tonasa memperhatikan dan peduli pada masyarakat sekitarnya. Hal ini direalisasikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan membagikan paket sembako sebanyak 6.275 paket sembako untuk masyarakat Kabupaten Pangkep yang ada di wilayah ring I dan ring II termasuk ratusan petugas kebersihan, panti asuhan dan pondok pesantren. Dalam rangka program TJSL pula, PT. Semen Tonasa juga menyerahkan uang tunai Rp20 juta untuk pengadaan Alquran braille kepada Dompet Duafa. Dari waktu ke waktu, program TJSL ini terus berjalan, membei bantuan dan dukungan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
Penghargaan Semen Tonasa
Dalam perjalanan berkontribusi untuk negeri, Semen Tonasa berhasil meraih sejumlah penghargaan yang semakin mengukuhkan kinerjanya yang berkualitas. Tentu saja penghargaan ini sangat membanggakan dan lagi-lagi menjadi kontribusi Semen Tonasa membawa nama baik Indonesia dan produk anak negeri.
Predikat Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kontribusi Semen Tonasa melalui gerakan reklamasi lahan bekas tambang, peduli ekosistem laut dan penggunaan bahan bakar alternatif yang dilakukan secara konsisten rupanya mendapat perhatian dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Di penghujung Desember 2021, PT. Semen Tonasa meraih predikat Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Predikat Proper Hijau ini menandai bahwa Semen Tonasa telah menjaga kualitas lingkungan tetap baik, mulai dari mengelola keanekaragaman hayati, sistem manajemen lingkungan, pengelolaan limbah padat dan limbah B3, melakukan konservasi penurunan beban pencemaran air, penurunan emisi dan juga efisiensi energi. Predikat ini juga membuat Semen Tonasa berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan termasuk memetakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai PROPER Emas di tahun 2025.
Anugerah INDI 4.0 Tahun 2021
Di akhir 2021, PT. Semen Tonasa meraih anugerah INDI 4.0 award tahun 2021 dari Kementerian Perindustrian RI. Penghargaan ini adalah penghargaan tertinggi skala nasional dari pemerintah untuk perusahaan industri terkait manajemen dan organisasi, produk dan layanan, orang dan budaya, teknologi, dan operasi pabrik.
Para penerima penghargaan INDI 4.0 award tahun 2021 ini dikelompokkan dalam 7 kategori penghargaan yakni Sustainable Technology, Agile Organization, Supply Chain Management, Product and Service, Human Capacity Building, Aggressive Digitalization, dan Smart Factory. Adapun Semen Tonasa masuk dalam kategori Aggressive Digitalization dengan Readiness Index 3,29 dari maximum index 4. Tentu saja ini menunjukkan bahwa perusahaan ini berada pada fase kesiapan matang untuk implementasi Industri 4.0.
Penghargaan Three Star di Ajang AQPO, Australia
Dipertengahan November 2021, Semen Tonasa mendapat penghargaan tertinggi kategori 3 bintang (Three Star) di ajang Asia Pasific Quality Organization (AQPO) International Conference ke-26 yang diadakan di Perth, Australia secara virtual. Penghargaan ini menjadi bukti upaya terus menerus yang dilakukan untuk meningkatkan mutu dan produktivitas perusahaan melalui inovasi-inovasi.
Pada event ini, Semen Tonasa mengirimkan dua tim inovasi yakni QCP Heat dan QCC Mistis. QCP Heat menawarkan inovasi yang memanfaatkan Consumption Figure Batu Bara. Inovasi ini bisa menekan biaya bahan bakar, meningkatkan performance Kiln dan ramah lingkungan. Sedangkan inovasi QCC Mistis mampu menghilangkan frekuensi downtime dari 74 kali menjadi 0 kali di inlet kiln gas analyzer selama 7 bulan.
Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2022
Diawal Oktober 2022, PT. Semen Tonasa kembali mendapat penghargaan. Kali ini dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupa penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2022 sebagai Juara 3 pada kategori Manajemen Energi untuk Sub Kategori Industri Manufaktur Besar dan kategori Inovasi Khusus di Bidang Manajemen Energi.
Apa artinya raihan penghargaan ini?
Penghargaan ini menunjukkan bahwa Semen Tonasa secara konsisten dan terus menerus turut berkontribusi dalam pengelolaan energi yang berwawasan lingkungan. Beragam upaya, inisiatif, strategi, inovasi, dan program-program dilakukan untuk mewujudkannya.
Capaian efisiensi energi PT.Semen Tonasa memang sangat membanggakan. Perusahaan ini secara resmi telah mendapat sertifikat ISO 50001:2011 di tahun 2019 yang dimigrasi jadi ISO 50001:2018 di tahun 2020. Sertfikat ISO ini adalah wujud komitmen implementasi manajemen energi.
Dalam kurun waktu penerapan Sistem Manajemen Energi ini, Semen Tonasa telah menghemat energi sebesar 3.801.598 GJ dari tahun 2019 hingga 2021. Angka ini setara penghematan biaya sebesar Rp. 212 Milyar dan menurunkan emisi CO2 sebesar 379.088 ton CO2.
Nah jika suatu saat nanti berkunjung ke kawasan Timur Indonesia, maka teman-teman akan menemukan ada banyak konstruksi kokoh dan kuat yang dibangun dengan Semen Tonasa. Semen Tonasa menyuplai lebih dari separuh kebutuhan semen untuk pembangunan di wilayah Timur Indonesia mulai dari pembangunan fasilitas-fasilitas umum seperti masjid dan kampus, jalur transportasi, perumahan, hingga pembangunan tapal batas wilayah. Semen Tonasa terus berkontribusi mendukung percepatan pembangunan di kawasan Timur Indonesia sampai ke daerah-daerah yang sulit terjangkau sekalipun!
Referensi:
Sementonasa.co.id
Instagram @ptsementonasa
Blog ini menjadi tempat saya berbagi informasi seputar keterampilan wanita, gaya hidup, fashion, pengalaman pribadi dan hal-hal menarik lainnya. Semoga bermanfaat!
~ Puji Lestari (Blogger, Content writer, Dreamer)