Awas Modus Penipuan Online – Lebaran tahun ini memang istimewa. Di awal Ramadhan 1443 H, Presiden Joko Widodo menyampaikan kabar baik, masyarakat diperbolehkan mudik dan libur bersama untuk merayakan Idul Fitri 2022. Berbagai aktivitas populer selama Idul Fitri pun kembali dilakukan setelah dua tahun berturut-turut diberlakukan pelarangan mudik karena penyebaran virus Covid-19 yang masih tinggi.

Praktis pelonggaran ini membuat transaksi keuangan semakin meningkat, mulai dari kegiatan mudik, pemberian THR (Tunjungan Hari Raya) kepada karyawan, keluarga dan kerabat, hingga belanja pakaian baru dan keperluan lebaran. Tapi di tengah meningkatnya transaksi keuangan, ada bahaya yang mengintai yaitu penipuan online!

Dilansir dari Katadata.co.id, sejak tahun 2016 hingga Bulan September 2020 terdapat total 7.047 kasus penipuan online yang telah dilaporkan. Jika dihitung rata-rata, setiap tahun tercatat ada 1.409 kasus penipuan online.

awas modus penipuan online

sumber: Katadata.co.id

Awas Modus Penipuan Online Saat Libur & Mudik Lebaran

Nah, bicara soal penipuan online, Anda wajib mengenali modus-modusnya supaya tidak menjadi salah satu korban. Dikutip dari Bca.co.id, setidaknya ada 4 modus penipuan online yang kerap terjadi pada momen libur dan mudik lebaran. Apa saja?

Modus Pinjaman Online

Banyaknya kebutuhan jelang libur dan mudik lebaran membuat tak sedikit orang yang tertipu dengan modus penipuan ini. Bukan modus baru, penipuan pinjaman online sudah ada sejak lama dan terus muncul hingga kini.

Modus penipuan ini dilakukan dengan mengirimkan pesan singkat berisi tawaran pinjaman online cepat cair dengan jumlah pinjaman yang besar, diskon bunga pinjaman, kenaikan plafon pinjaman dan lain-lain. Pesan singkat pinjaman online ini biasanya disertai dengan link atau tautan palsu untuk mengisi data pribadi, mulai dari KTP (Kartu Tanda Penduduk), rekening bank, nomor kartu debit/kredit, PIN (Personal Identification Number) hingga OTP (One Time Password).

Selain melalui pesan singkat, modus penipuan pinjaman online ada pula yang dijalankan melalui telepon. Para pelakunya mengaku dari contact center pihak operator pinjaman online. Mereka juga meminta data pribadi termasuk nomor kartu debit/kredit, PIN dan juga OTP.

Awas Modus Penipuan Online Voucher Belanja

Jelang Lebaran ada banyak toko yang menawarkan diskon belanja. Tapi hati-hati, modus penipuan voucher belanja online merajalela. Penipuan ini biasanya dilakukan melalui aplikasi WhatsApp, direct message atau pesan langsung di Instagram dan Facebook.

Para pelaku penipuan mengirimkan link voucher diskon belanja Ramadhan atau Lebaran dengan mengatasnamakan e-commerce, toko online ataupun bank. Penerima pesan diarahkan untuk mengklik link lalu mengisi informasi pribadi untuk mendapatkan voucher diskon.

Modus Penipuan Menang Undian atau Hadiah THR

Penipuan menang undian atau hadiah THR ini biasanya dilakukan melalui telepon atau sarana komunikasi lainnya. Para pelaku menghubungi calon-calon korbannya dengan mengatasnamakan bank, e-commerce atau dompet digital.

Calon korban diberitahu bahwa mereka memenangkan undian dan mendapatkan sejumlah uang tunai atau mendapatkan THR Lebaran. Untuk itu mereka kemudian dimintai data pribadi seperti nomor telepon yang terhubung dengan dompet digital, nomor rekening bank, KTP, nomor kartu ATM, PIN hingga OTP.

Awas Modus Penipuan Online Pembaruan Data Perbankan

Modus penipuan pembaruan data ini dilakukan dengan mengirimkan pesan untuk segera melakukan update atau pembaruan data perbankan agar tidak terblokir. Pesan yang dikirim melalui email, pesan singkat atau sarana lainnya ini disertai pula dengan link atau tautan palsu.

Ketika link diklik atau dibuka, muncul sebuah halaman yang menyerupai website resmi bank. Selanjutnya penerima pesain diminta untuk login dengan mengisi data pribadi seperti username, password, PIN, nomor kartu debit atau kartu kredit dan infomasi lainnya. Selain melalui pesan tertulis, modus penipuan pembaruan data ini juga dilakukan melalui telepon dengan mengatasnamakan contact center sebuah bank.

awas modus penipuan online

Sumber: katadata.co.id

Tips Libur & Mudik Lebaran Aman Bebas Dari Modus Penipuan Online

Dari keempat modus penipuan online tersebut, apakah Anda pernah mendapati salah satunya? Tingginya aktivitas masyarakat yang memanfaatkan internet atau platform online memang memberi celah bagi munculnya penipuan-penipuan online. Cara-cara yang digunakan pun terasa asing bagi mereka yang tak begitu melek teknologi. Nah, selain dengan mengenali modus-modus penipuan online agar tak jadi korban, simak pula beberapa tips untuk mencegah terjadinya penipuan online saat libur dan mudik Lebaran.

Jangan Sembarangan Memberi Informasi Pribadi

Berdasarkan data tahun 2019, gangguan spam di Indonesia termasuk yang tinggi. Dalam satu bulan saja, tercatat rata-rata ada 28 kali telepon spam dan 46 kali sms spam. Banyaknya telepon spam ini menempati peringkat ke-3 dunia dan peringkat ke-10 untuk sms spam.

Selain itu, tercatat pula 8.389 aduan iklan via email tanpa persetujuan, 1.507 penipuan e-commerce dan perbankan digital yang terdiri dari 1.404 kasus penipuan online dan 103 kasus peretasan email, serta 5.000 aduan penyalahgunaan data pribadi ke LBH (Lembaga Bantuan Hukum).

Melihat data tersebut, kesadaran setiap orang untuk melindungi data pribadi sangat dibutuhkan ketika berinteraksi dengan menggunakan internet dan smartphone. Terlebih lagi dengan maraknya penipuan online saat libur dan mudik Lebaran, informasi pribadi wajib dilindungi untuk menghindari penyalahgunaan data pribadi oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Jaga data pribadimu (Nomor kartu ATM, PIN, OTP, dll), jangan berikan data pribadi kepada siapa pun termasuk anggota keluarga dan teman terlebih lagi oknum tak dikenal. Gunakan data pribadi untuk hal-hal yang benar-benar penting dan jelas tujuan pemakaiannya.

awas modus penipuan online

sumber: JarumJahit.com

Jangan Klik Sembarang Link atau Tautan

Banyak pihak yang tak bertanggung jawab menggunakan link atau tautan untuk menjaring data pribadi calon korban. Karena itu, sebelum membuka atau meng-klik sebuah link, pastikan bahwa link itu berasal dari situs resmi perusahaan atau bank. Jangan mudah tergiur dengan ajakan untuk masuk ke link palsu yang berkedok menawarkan hadiah THR, voucher belanja maupun pembaruan data.

Jangan Bagikan Kode OTP

Bagi Anda yang kerap melakukan transaksi melalui internet banking, dompet digital, e-commerce dan mobile banking, tentu tak asing lagi dengan istilah OTP. Kode OTP dikirimkan ke nasabah lewat SMS atau pesan singkat, alamat email yang telah terdaftar, atau aplikasi khusus yang dipilih bank atau perusahaan seperti WhatsApp.

Kode OTP terdiri dari empat hingga enam digit angka, huruf atau kombinasi keduanya. Kode ini hanya berlaku satu kali saja dan masa berlakunya pun sangatlah singkat, 30 detik hingga 60 detik. Kode OTP adalah salah satu lapisan keamanan ketika melakukan transaksi keuangan online selain PIN dan password. Karena itu, jangan berikan kode OTP kepada siapapun termasuk pihak bank atau perusahaan.

Kenali dan Gunakan Kanal Resmi Komunikasi Bank dan Perusahaan

Para pelaku penipuan seringkali membuat kanal yang mirip dengan kanal resmi untuk menjaring korban. Karena itu, ketika Anda menggunakan layanan apapun, seperti layanan perbankan, e-commerce, pemerintahan, perusahaan maupun dompet digital, sebaiknya kenali kanal resminya.

Di media sosial Facebook, Twitter, YouTube dan Instagram, akun resmi perusahaan, bank atau orang yang berkaitan dengan kepentingan umum biasanya memiliki simbol verifikasi berupa centang biru. Simbol verifikasi akun juga diterapkan pada platform chatting seperti WhatsApp dan Telegram. Akun resmi di WhatsApp ditandai dengan centang warna hijau di samping nama atau nomor akun. Sedangkan akun resmi di Telegram ditandai dengan centang biru.

Khusus untuk bank, kenali call center layanan bank yang Anda gunakan. Setiap bank memiliki call center yang unik dan disosialisasikan dengan baik. Nah, salah satu call center bank yang kerap dicatut oleh para pelaku penipuan adalah Halo BCA milik PT. Bank Central Asia Tbk (BCA). Dengan menggunakan aplikasi fake caller, mereka menghubungi nasabah dengan nomor palsu yang terlihat mirip nomor resmi call center.

Karena itu, jika Anda salah satu nasabah BCA, sebaiknya kenali 5 kanal resmi komunikasi BCA agar terhindar dari penipuan.

  1. Halo BCA 1500888, tanpa menggunakan awalan +62 atau kode area. Waspada nomor palsu Halo BCA!
  2. WhatsApp Bank BCA 08111500998, telah terverifikasi dan ditandai dengan centang hijau
  3. Twitter Halo BCA @haloBCA, telah terverifikasi dan ditandai dengan centang biru
  4. Email Halo BCA di halobca@bca.co.id
  5. Webchat Halo BCA melalui situs resmi BCA, www.bca.co.id

Demi keamanan dan kepraktisan, sebagai nasabah BCA Anda disarankan untuk segera download aplikasi Halo BCA melalui Appstore atau Playstore. Kelima kanal resmi komunikasi BCA telah tersedia di dalam aplikasi Halo BCA ini, termasuk akses telepon via aplikasi Halo BCA yang tidak memerlukan pulsa melainkan hanya dengan akses internet.

waspada nomor palsu halo BCA

sumber: Bca.co.id

Terlanjur Tertipu? Begini Cara Melaporkannya

Edukasi tentang keamanan bertransaksi secara online gencar dilakukan sejumlah bank, perusahaan, e-commerce dan juga pemerintah. Namun masih saja ada orang yang menjadi korban penipuan online. Lantas apa yang harus dilakukan jika terlanjur tertipu?

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merekomendasi agar para korban penipuan online segera menghubungi call center bank, perusahaan, ecommerce atau pihak resmi yang terkait untuk pengaduan dan mendapatkan penyelesaian.

Misalnya saja bila ada transaksi yang tak dikenal di rekening bank Anda, maka segera hubungi call center bank supaya pihak bank bisa segera memblokir rekening tersebut. Kemudian datangi kantor bank untuk mendapatkan solusi lebih lanjut.

Lakukan pula pelaporan ke pihak yang berwenang untuk melengkapi pelaporan dan penyelidikan lebih lanjut. Pelaporan bisa dilakukan ke Kepolisian, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan instansi yang terkait.

Nah, itulah sejumlah modus penipuan online saat libur dan mudik Lebaran. Awas modus penipuan online selalu mengintai dan perhatikan tipsnya agar aman bebas dari modus penipuan online. Pastikan untuk selalu waspada dan ingat, jaga data pribadimu (Nomor kartu ATM, PIN, OTP, dll) dari siapapun lewat sarana apapun! #CariTahuBiarAman

Referensi:
Bca.co.id
Katadata.co.id
Kominfo.go.id