Pasti kalian kurang berminat untuk menjual telur dengan bentuk dan rasa yang begitu-begitu saja ‘kan? Nah, beberapa orang ternyata berpikir keras dan membuat inovasi dari telur. Dari merekalah kemudian lahir kreasi telur yang tak biasa. Kreasi olahan telur ini segera populer di masyarakat. Tak hanya enak di lidah, kreasi dari telur mampu meraup laba yang tak sedikit lho.

kreasi telur

source pic: Unsplash.com

Sosis Telur

Camilan ini segera populer begitu ada sebuah mesin yang bisa digunakan untuk mengolah sosis dan telur secara bersamaan. Mesin sosis telur atau mesin egg roll ini bisa dioperasikan dengan mudah untuk membuat olahan kreasi telur dan sosis. Terlihat dari namanya, sostel atau sosis telur terdiri dari sosis yang dibalut dengan telur dan diberi tusukan seperti sate. Tampilan sosis telur ini sangat menggugah selera dan cocok sebagai pengganjal perut.

Berminat untuk berjualan sostel? Untuk berjualan sostel, kalian hanya membutuhkan sebuah booth portable, sebuah mesin pembuatan sosis telur berlubang empat atau lebih, beberapa peralatan memasak lainnya dan tentu saja bahan baku berupa telur dan sosis. Jika ingin lebih mudah, kalian bisa bergabung dengan kemitraan sosis telur yang menawarkan paket mulai dari harga Rp. 3,6 juta. Sostel bisa dijajakan di mana saja, bisa di depan rumah, di depan sekolah atau di depan mini market.

Mereka yang sudah terjun menjajal usaha camilan kekinian ini menuturkan, tak sedikit laba yang berhasil diraup. Dalam sehari, satu gerai sosis telur rata-rata mampu menjual 30 tusuk hingga 50 tusuk. Omzet per bulannya sekitar Rp. 5,5 juta sampai dengan Rp. 8,5 juta dengan laba bersih sekitar 40% dari omzet. Gurih ‘kan?

Kreasi Telur Asin Aneka Rasa

Telur asin sudah begitu akrab di lidah orang Indonesia. Telur dengan rasa gurih asin ini biasanya menjadi lauk pelengkap ataupun lauk utama. Telur asin juga cocok menjadi buah tangan saat berkunjung ke rumah sahabat dan kerabat. Nah, beberapa pelaku usaha telur asin mencoba mencari terobosan baru dalam pengolahan telur asin ini. Lalu muncullah kreasi telur asin aneka rasa.

Telur asin aneka rasa ini diolah dengan proses tertentu sehingga menghasilkan varian rasa yang tak biasa. Contohnya saja telur asin rasa udang, telur asin rasa ikan salmon, telur asin rasa kepiting, telur asap, telur rasa rosella, hingga telur rendah kolesterol. Hasilnya, varian telur asin ini diminati dan jumlah permintaan pun terus bertambah.

Diana Hidayati menjadi salah satu pelaku usaha telur asin yang menawarkan aneka rasa. Dilansir dari Kompas, Diana yang tinggal di Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang ini mendirikan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Diana Jaya dengan merek Dian Mahagriya. KUB ini merangkul ibu-ibu rumah tangga untuk memenuhi pesanan yang mencapai 2000 butir per hari.

Inovasi yang sama dilakukan oleh Yuli Ruantinah, pemilik UD Baginda Jaya Sidoarjo. Yuli memproduksi telur asin aneka rasa untuk memenuhi pesanan toko oleh-oleh di Malang, Jombang dan beberapa kota lainnya. Produksi telur asin aneka rasa milik Yuli juga telah berhasil menembus pasar swalayan.

Tentu saja Diana Hidayati dan Yuli Ruantinah telah melakukan uji coba berkali-kali untuk mendapatkan kreasi telur asin dengan varian rasa yang enak di lidah, sebelum akhirnya meraup keuntungan dari inovasi yang mereka lakukan. Sekali lagi inovasi menjadi kunci agar mampu bersaing.

Nah, apakah dua contoh kreasi telur untuk usaha tersebut sudah cukup menginspirasi? Bisnis kuliner ga ada matinya. Meski saingan sudah banyak, tetapi inovasi akan memenangkan persaingan itu. Contohnya mereka yang telah merasakan gurihnya laba dari aneka kreasi telur untuk usaha.