Salah satu negara yang mempunyai resiko kebutaan tinggi di dunia adalah Indonesia. Penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia saat ini adalah penyakit mata katarak. Jenis sakit mata yang satu ini umumnya menyerang para lansia.

Tetapi sebenarnya mereka yang berada dalam usia produktif hingga anak-anak pun memiliki resiko terkena katarak. Nah, apakah sebenarnya penyakit mata katarak ini?

penyakit katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan keruhnya lensa pada mata. Keruhnya lensa ini membuat cahaya sulit menembus hingga ke retina. Akibatnya, penglihatan pun menjadi kabur.

Gejala Penyakit Mata Katarak

Jenis penyakit mata yang bernama katarak ini sebenarnya ada dua jenis yakni katarak dan katarak kongenital. Penyakit katarak terjadi seiring bertambahnya usia seseorang dan beberapa penyebab lainnya. Sedangkan penyakit katarak kongenital adalah penyakit katarak yang ada sejak lahir atau bawaan.

Adapun gejala penyakit katarak antara lain penglihatan yang menjadi lebih kabur, bagian lensa pada mata menjadi lebih kabur seperti kaca susu, kesulitan penglihatan semakin dirasakan di malam hari, lebih peka atau silau terhadap cahaya, munculnya lingkaran di sekitar cahaya yang dilihat, dan terkadang muncul pula glaukoma yang memunculkan rasa sakit.

Sedangkan gejala penyakit katarak kongenital memiliki perbedaan dengan gejala-gejala pada penyakit katarak. Pada penyakit katarak kongenital gejala yang tampak adalah adanya warna putih atau abu-abu di bagian pupil mata yang seharusnya berwarna hitam, adanya gerakan mata yang tidak biasa dan cepat, ketika di foto tidak muncul cahaya berupa efek mata merah di pupil, dan tidak adanya kesadaran visual terhadap keadaan di sekelilingnya.

Penyebab Mata Katarak

Penyakit katarak umumnya terjadi seiring bertambahnya usia seseorang dan terkadang tidak dapat diketahui penyebab terjadinya. Tetapi ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya katarak pada seseorang yakni penggunaan obat tertentu dalam waktu yang lama misalnya jenis obat kortikosteroid, sebagai akibat dari penyakit tertentu misalnya sebagai akibat penyakit diabetes, peradangan yang terjadi di mata, cedera mata, sering terpapar sinar matahari secara langsung, merokok, mengkonsumsi alkohol, asupan gizi yang kurang tercukupi, sering terpapar sinar-x, atau sering terpapar sinar infra merah.

Sedangkan penyakit katarak kongenital cukup jarang terjadai dan terkadang penyebabnya pun tidak diketahui. Katarak jenis ini biasanya diturunkan secara genetik, bisa jadi disebabkan adanya infeksi pada ibu hamil, atau adanya gangguan metabolisme.

penyakit mata katarak

source: freepik.com

Pengobatan Penyakit Mata Katarak

Sebelum dilakukan pengobatan, dokter akan memastikan terlebih dahulu penyakit katarak yang diderita seseorang. Pemeriksaan yang dilakukan yakni dengan melakukan pemeriksaan terhadap gejala-gejala yang muncul, pemeriksaan dengan oftalmoskop dan pemeriksaan slit lamp untuk memeriksa bagian-bagian pada mata.

Setelah seseorang dinyatakan benar-benar menderita katarak, maka langkah pengobatan harus segera dilakukan agar tidak menimbulkan kebutaan. Tindakan pengobatan yang dilakukan pada penderita katarak adalah melalui pembedahan. Tindakan ini menjadi pilihan akhir jika penggunaan kacamata sudah tidak mampu lagi menolog penderita untuk melihat lebih jelas. Pada penderita katarak kongenital pun tindakan bedah menjadi jalan satu-satunya untuk memulihkan penglihatan.

Tindakan pembedahan untuk penyakit katarak dilakukan dengan menggunakan metode sayatan yang berbentuk V. Sayatan ini dibuat untuk membuka lapisan anterior di bagian kapsul lensa mata. Selanjutnya lensa pengganti dimasukkan untuk mengganti lensa mata yang sudah mengeruh akibat penyakit katarak. Operasi ini tidak berlangsung lama, hanya sekitar 5 menit hingga 7 menit saja.

Selain metode sayatan, ada pula beberapa rumah sakit yang sudah menggunakan teknologi terbaru yakni dengan menggunakan laser femtosecond. Dengan penggunaan laser ini, maka tingkat ketepatan pembedahan semakin tinggi, menekan resiko terjadinya kesalahan dan mempercepat waktu pemulihan pasca operasi.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk tindakan pembedahan inilah yang terkadang menjadi masalah bagi sebagian orang yang kurang mampu sehingga membiarkan penyakit katarak ini terus berkembang dan akhirnya mengakibatkan kebutaan. Di Indonesia, biaya yang harus disiapkan oleh seorang penderita katarak yang ingin melakukan pembedahan dengan metode sayatan berkisar antara Rp.6.000.000,- hingga Rp. 12.000.000,-.

Sedangkan biaya pembedahan katarak dengan metode laser berkisar antara Rp.22.000.000,- hingga Rp.30.000.000. Bagi mereka yang tidak mampu dengan biaya pembedahan tersebut, beberapa rumah sakit mata menawarkan keringanan biaya khususnya untuk masyarakat tidak mampu. Hubungi saja rumah sakit khusus mata terdekat untuk memperoleh informasi lebih lanjut.

Besarnya biaya pembedahan penyakit katarak ini dipengaruhi pula dengan jenis lensa mata pengganti yang dipilih oleh penderita. Saat ini ada tiga jenis lensa mata pengganti yang tersedia yakni IOL monofokus asferik, IOL monofokus tonic dan IOL multifokus.

IOL monofokus asferik adalah lensa mata pengganti dengan harga termurah, IOL monofokus tonic berharga sedang, dan IOL multifokus memiliki harga yang paling mahal. Karena lensa mata pengganti mata ini digunakan untuk waktu yang lama, maka sebaiknya penderita katarak melakukan konsultasi dengan dokter agar bisa memilih lensa mata pengganti yang tepat dan tentunya sesuai dengan kemampuan.

Setelah tindakan pembedahan dilakukan, bukan berarti seseorang dapat terbebas selamanya dari penyakit mata katarak ini. Sebab ada kemungkinan penyakit ini kambuh sebesar 5% hingga 10%. Kambuhnya penyakit katarak ini terutama beresiko terjadi pada kaum muda karena perkembangan jaringan mata.

Sedangkan bagi mereka yang sudah lanjut usia dan menjalani proses pembedahan, maka resiko kekambuhan semakin kecil terjadi. Karena itu setelah operasi pembedahan katarak, penderita perlu melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak kembali terkena penyakit katarak.

Pencegahan Katarak

Penyakit katarak sebenarnya bisa dicegah dengan memperhatikan kesehatan mata sejak dini. Terutama bagi mereka yang sering berada di ruangan terbuka dan terpapar sinar matahari secara langsung, sebaiknya gunakanlah topi lebar yang bisa melindungi mata dan juga kacamata hitam. Misalnya saja, para polisi lalu lintas, pekerja konstruksi jalan dan bangunan, para petani, nelayan dan beberapa profesi lainnya. Sebab paparan sinar ultraviolet di Indonesia begitu kuat di sepanjang tahun sehingga bisa memicu munculnya penyakit katarak.

Hindari pula kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat dan dapat merusak kesehatan mata seperti kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol. Konsumsilah makanan-makanan yang mengandung vitamin A, vitamin C dan karotenoid yang dibutuhkan oleh mata. Beberapa jenis makanan yang disarankan antara lain wortel, sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, keju, dan juga susu.

Khususnya bagi mereka yang beresiko terkena penyakit diabetes melitus sebaiknya menjaga diri dengan pola hidup sehat untuk mengontrol kadar gula darah. Sebab penderita diabetes melitus memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena penyakit katarak.

Sedangkan pada penyakit katarak kongenital, langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan mencermati riwayat kelainan bawaan dari keluarga dan melakukan konseling genetik untuk menentukan langkah pencegahan sejak bayi masih dalam kandungan.

Nah, itulah informasi kesehatan tentang penyakit mata katarak. Dengan informasi ini diharapkan setiap orang menjadi lebih peduli pada kesehatan mata, mengenali gejala dan penyebab katarak sehingga bisa melakukan langkah pencegahan agar tidak tekena penyakit ini.