Daster jadi salah satu pakaian favorit kaum hawa. Pola daster dengan potongan longgar di bagian pinggang hingga lutut membuat kaum wanita nyaman mengenakannya untuk beraktivitas di rumah. Motif dan warna daster yang semakin bervariasi juga membuat model pakaian yang satu ini digemari.
Ketahui Asal Muasal Daster Sebelum Buat Pola Daster
Bersumber dari Wimuseum.org, duster yang kita kenal sebagai daster merupakan jubah mantel panjang yang dibuat dari material yang ringan dengan potongan yang longgar. Di Amerika Barat pada abad ke-19, daster tidak dikenakan oleh kaum wanita di rumah. Duster ternyata justru dikenakan oleh para koboi untuk melindungi diri mereka dari debu-debu jalanan.
Duster menjadi pilihan para koboi untuk dikenakan sehari-hari mengingat mobil yang mereka kendarai umumnya mempunyai atap yang terbuka. Selain model atap yang terbuka, kala itu mobil belum dilengkapi dengan kaca depan dan juga jendela-jendela. Kondisi inilah yang menyebabkan para koboi membutuhkan pakaian yang melindungi mereka dari debu dan angin.
Memasuki akhir abad 20, duster meroket popularitasnya dan menjadi salah satu pakaian yang wajib dimiliki oleh setiap orang di Amerika Serikat. Sejumlah film terkenal kala itu juga menampilkan daster sebagai salah satu busana pemainnya. Tonton saja film Once Upon a Time in the West atau film The Good, The Bad and The Ugly yang dibintangi Clint Eastwood.
Memasuki tahun 1950-an, model duster semakin stylish. Duster dirancang lebih sederhana dengan panjang selutut saja. Kancing-kancing depan juga ditambahkan sehingga semakin tampak manis. Tak hanya dikenakan saat berkendara, duster mulai dikenakan pula oleh kaum hawa sebagai baju luar ketika sedang melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah seperti memasak dan membersihkan rumah.
Saat ini, daster hadir dengan beragam model, warna dan motif. Misalnya saja daster tanpa lengan, daster lengan panjang, daster dengan aksen kerut yang terlihat mewah hingga daster mini di atas lutut.
Nah, jika Anda saat ini sedang belajar menjahit, maka membuat daster bisa menjadi salah satu project yang bisa dikerjakan. Menjahit daster sangat cocok sebagai project bagi pemula karena terbilang mudah dikerjakan.
Rekomendasi Jenis Kain untuk Pola Daster yang Nyaman
Kenyamanan daster bukan hanya dari potongannya yang longgar. Pemilihan jenis kain juga memegang peranan penting. Jenis kain yang tepat akan membuat daster nyaman dikenakan untuk tidur maupun beraktivitas di rumah.
1. Kain katun
Kain katun adalah pilihan terbaik mengingat cuaca panas di Indonesia. Serat alami pada kain katun mampu menyerap keringat dengan maksimal sehingga tubuh terasa lebih sejuk ketika mengenakannya. Di pasaran terdapat beberapa jenis kain katun dengan karakteristik yang berbeda. Jika ingin membuat daster yang nyaman dan lembut, jenis kain katun mesir atau kain katun pima bisa jadi pilihan.
Kain katun katun mesin memiliki serat katun yang panjang sehingga kualitas kain katun ini tergolong tinggi. Teksturnya juga lembut dan halus. Sedangkan kain katun pima memiliki tekstur lembut dan berkilau alami.
2. Kain Rayon
Mirip kain katun, kain rayon adalah jenis kain yang memiliki daya serap keringat yang tinggi. Teksturnya halus dan terasa lembut di kulit. Kain rayon tergolong sebagai kain semisintetis karena tidak murni dibuat dari material alami.
Ada jenis kain rayon terbuat dari serat hasil regenerasi selulosa atau dinding sel tumbuhan. Ada pula jenis kain rayon yang terbuat dari pulp kayu yang dihaluskan. Di pasaran, kain rayon bisa dijumpai dengan aneka macam warna dan motif. Kain ini memang sangat mudah diwarnai sehingga variannya sangatlah beragam.
3. Kain Cotton Combed
Kain cotton combed adalah jenis kain yang terbuat dari serat kapas 100%. Karena itulah, kain cotton combed terasa sejuk ketika dikenakan dan menyerap keringat. Kain cotton combed biasanya digunakan untuk membuat kaos. Namun saat ini, semakin banyak pula daster-daster yang dibuat dari kain cotton combed.
Ada beberapa jenis kain cotton combed yang bisa ditemukan di pasaran saat ini. Jika ingin mendapatkan jenis kain cotton combed yang terbaik, pilihlah jenis cotton combed 20s atau cotton combed 24s. Kedua jenis kain ini terbilang tebal, kuat dan nyaman.
4. Kain Sutera Organik atau Tencel
Kain sutera organik atau disebut juga Tencel ini berasal dari serat pohon eucalyptus ataupun beech wood. Karena terbuat dari tumbuhan, maka karakter kain ini lembut, kuat, sejuk dan aman untuk kulit yang sensitif terhadap material sintetis. Tekstur kain Tencel ini sama seperti sutera yang halus dan nyaman. Sayangnya, harga material Tencel masih terbilang mahal karena belum diproduksi di Indonesia.
5. Kain Spandex
Kain spandex termasuk kain yang ringan sehingga cocok sebagai bahan pembuat daster. Kain spandex terbuat dari serat sintetis dan memiliki sifat elastis. Elastisitas kain spandex tergolong tinggi yakni bisa mencapai kerenggangan lima kali dari ukuran aslinya.
Ada beragam jenis kain spandex yang tersedia di toko-toko kain. Untuk membuat daster, kain spandex katun atau kain spandex rayon bisa jadi pilihan. Kain spandex katun merupakan kain campuran antara material katun dan serat spandex. Sedangkan kain spandex rayon terbuat dari campuran serat spandex dan rayon.
Pola Daster Dengan Bukaan Depan yang Simpel
Kali ini kita akan membuat pola untuk daster dengan kerung leher bulat, belahan depan tak terbatas, kancing hias sebanyak 8 buah dengan diameter kancing 1 ½ cm, kantong tempel sebanyak 2 buah dan model lengan licin. Berikut ini langkah-langkah pembuatan polanya.
Baca juga: Cara Mengukur Badan untuk Keperluan Menjahit Pakaian
1. Pertama-tama, lakukan pengukuran untuk membuat pola ini.
Berikut contoh hasil pengukuran yang diperoleh.
Lingkar badan –> 88cm + 4cm = 92cm
Lingkar leher –> 36cm
Lingkar pinggang –> 66cm + 2cm = 68cm
Lingkar pinggul –> 92cm + 4cm = 96cm
Lebar bahu –> 12cm
Panjang dada –> 33cm
Lebar dada –> 33cm
Panjang punggung –> 37cm
Lebar punggung –> 35cm
Panjang sisi –> 17cm
Tinggi puncak –> 13cm
Jarak payudara –> 18cm
Lingkar kerung lengan –> 44cm
Panjang lengan –> 23cm
Lingkar lengan –> 36cm
Panjang daster –> 98cm
Tinggi pinggul –> 19cm
2. Pola bagian depan
F – G = 1/6 lingkar leher + ½ cm = (36cm : 6) + ½ cm = 6 ½ cm
F – D = 1/6 lingkar leher + 2cm = (36cm : 6) + 2cm = 8cm
Hubungkan titik G – D menjadi kerung leher bagian belakang
G – K = lebar bahu 12cm
K – H = 3 ½ cm
G – H = G – K = 12cm
D – E = panjang dada 33cm
E – A = panjang sisi 17cm
A – B = ½ A – D = 8cm
B – C = ½ lebar dada = 33cm : 2 = 16 ½ cm
A – T = ¼ lingkar badan + 1cm = (92cm : 4) + 1cm = 24cm
Hubungkan titik H – C – T menjadi kerung lengan badan depan
E – Z = ¼ lingkar pinggang + 1cm + kupnat = (68cm : 4) + 1cm + 3cm = 21cm
E – V = tinggi puncak 13cm
V – N = ½ jarak payudara = 18cm : 2 = 9cm
C – Q = turun 4cm
Q – R = lebar kupnat 1 ½ cm
E – E’ = turun 1 ½ cm
E’ – I = tinggi pinggul 19cm
F – M = panjang daster 98cm
I – J = ¼ lingkar pinggul + 1cm = (96cm : 4) + 1cm = 25cm
M –L = I – J = 25cm
L – P = 3cm
Titik P naik 1 ½ cm
Hubungkan titik T – Z – J – P dan M –P
G – G’ = 2cm
D – U = 3cm
H – H’ = 1cm
Hubungkan titik G’ – U menjadi kerung leher
U – U’ = M – M’ = 2cm
M – S = V – N = 9cm
T –T’ = 3cm
Tutuplah kupnat Q – N – R dan guntinglah S – N sehingga pola bagian bawah terbuka
S – S’ = P – P’ = 8cm
3. Pola bagian belakang
X – N = 1/6 lingkar leher + ½ cm = (36cm : 6) + ½ cm = 6 ½ cm
X – K = turun 2 cm
N – L = lebar bahu 12cm
L – Q = turun 3 ½ cm
N – Q = N – L = 12cm
K –M = panjang punggung 37cm
M – B = panjang sisi 17cm
K – C = ½ K – B = 10cm
C – D = ½ lebar punggung = 35cm : 2 = 17 ½ cm
B – T = ¼ lingkar badan – 1cm = (92cm : 4) – 1cm = 22cm
M – Y = ¼ lingkar pinggang – 1cm + kupnat = (68cm : 4) – 1cm + 3cm = 19cm
Hubungkan titik Q – D – T, T – Y dan K – N
S – R = panjang daster – 1cm hingga 1 ½ cm = 98cm – 1cm = 97cm
M – M1 = turun 1 ½ cm
M’ – P = tinggi pinggul = 19cm
P – U = ¼ lingkar pinggul – 1cm = (96cm : 4) – 1cm = 23cm
R – S = P – U = 23cm
S – Z = 3cm
N – N’ = 2cm
K – K’ = 2cm
Hubungkan titik N’ – K’
Q –Q’ = 1cm
T – T’ = 3cm
Z – Z’ = 8cm
Hubungkan titik Q’ – N’ – T’ – Z’ dan R – Z’
T’ – Z’ = T’ – P’ pada pola bagian depan
4. Pola lengan daster
Ukurlah terlebih dahulu kerung lengan badan bagian depan dan belakang. Kemudian tambahkan ½ cm dari ukuran yang diperoleh. Sesudah itu barulah buat pola dasar lengan licin untuk daster.
A – E = panjang lengan 23cm
A – B = ¼ lingkar kerung lengan + 2cm = (44cm : 4) + 2cm = 13cm
A – B – K dan A – B – J adalah sudut siku-siku
A – K = ½ lingkar kerung lengan = 44cm : 2 = 22cm
A – J = A – K = 22cm
Buatlah kerung lengan depan dan belakang sesuai dengan pola dasar
E – D = E – H = ½ lingkar lengan = 36cm : 2 = 18cm
Baca juga: Pola Dasar Gaun Dewasa, Lengkap Dengan Cara Ukur
Nah, demikianlah panduan membuat pola daster dengan bukaan terusan berkancing. Daster ini menjadi project yang terbilang cukup mudah untuk pemula. Selamat mencoba!
Komentar Terbaru